←back to Blog

6 Online Tools untuk Content Writer yang Perlu Dicoba

online tools untuk content writer

 

Sebagai seorang content writer atau freelance writer, mengasah skill jadi salah satu aktivitas yang harus dilakukan guna meningkatkan kualitas tulisan. Kamu juga perlu memahami online tools untuk content writer yang bisa kamu gunakan.

Lewat tools tersebut, kamu jadi tahu mana kesalahan atau hal-hal yang harus ditingkatkan dari sebuah tulisan, entah itu dari segi penempatan tanda baca, penggunaan bahasa baku, hingga pemilihan diksi. Tips ini harus diperhatikan dengan baik oleh penulis supaya mampu menarik perhatikan klien atau perusahaan.

Memangnya, apa saja, sih, tools penunjang bagi seorang content writer atau freelance writer? Tanpa basa-basi lagi, yuk, simak rekomendasinya di bawah ini!

 

KBBI Daring

Suka merasa bingung kata-kata yang dipilih sudah baku atau belum? Jika merasa begitu, sebaiknya segera cek kata-kata tersebut melalui aplikasi KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) daring. Aplikasi ini dikembangkan langsung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud Indonesia.

Melalui aplikasi KBBI ini, kamu juga jadi lebih tahu mana diksi yang tepat untuk dimasukkan ke dalam tulisan. Pada dasarnya, aplikasi ini bisa kamu akses di website dengan mengunjungi https://kbbi.kemdikbud.go.id/ atau mengunduhnya di Google Play Store dan App Store.

Selain mengecek kata baku, kamu juga bisa mengetahui kata serapan apa saja yang sudah masuk di dalam KBBI sehingga tidak perlu lagi dicetak miring (italic).

 

Website Plagiasi

Sebagai content writer, kamu perlu tahu apakah tulisan yang kamu buat sudah 100% unik atau belum. Sekarang, standar keunikan artikel sudah jauh berbeda dibanding dulu. Beberapa tahun lalu, 90% unik masih bisa diterima, tetapi sekarang harus 100%.

Dalam menulis artikel, kamu bisa menggunakan tiga cara yaitu menulis konten orisinal, kurasi konten, dan menulis ulang. Konten orisinal ini paling mudah karena kamu bisa menulis sesuai dengan pengalamanmu sendiri.

Beda halnya dengan kurasi konten dan menulis ulang. Ketika menulis artikel dari hasil kurasi beberapa konten atau menulis ulang dari satu sumber, kamu harus mengubah struktur kalimat, memilih sinonim, serta diksi agar menjadi konten berbeda. Website plagiasi seperti plagiarismchecker.co bisa membantumu memeriksa keunikan artikel

 

Google Docs

Ya, kamu pasti sudah kenal dengan aplikasi yang satu ini. Pada dasarnya, Google Docs tidak jauh berbeda dengan Microsoft Word. Google Docs dapat memudahkanmu untuk berbagi file kepada orang lain. Di sisi lain, aplikasi ini juga bisa menyimpan secara otomatis setiap perubahan yang kamu buat.

Google Docs cocok digunakan untuk mengeksekusi ide menjadi sebuah tulisan. Aplikasi ini sangat berguna jika kamu sedang membuat proses menulis buku. Kamu bisa menulis di laptop atau ponsel selama ada sinyal internet. Tidak perlu lagi deh repot-repot membawa flashdisk.

 

Ubbersuggest

Ada beberapa tools untuk riset keyword atau kata kunci artikel yang bisa kamu coba. Salah satu yang saya suka tentu saja Ubbersuggest. Kamu bisa mendapatkan rekomendasi kata kunci dengan website yang terindeks.

Kamu tidak perlu membayar untuk menggunakan Ubbersuggest. Jika pengguna gratisan seperti saya, kamu bisa mencari kata kunci maksimal 3 kali sehari di sini.

 

ChatGPT

Mulanya, saya merasa resah dengan kecerdasan AI termasuk ChatGPT yang diramalkan mampu menggeser peran freelance writer. Namun, setelah mendalami dan menggunakannya, saya jatuh cinta.

ChatGPT membantu saya menyusun outline artikel lebih cepat sehingga saya tinggal riset sesuai outline. Saya juga bisa melakukan brainstorming untuk mempertajam sebuah kalimat dan memperbaiki tata bahasa dalam bahasa Inggris. Konten hasil dari ChatGPT wajib dipoles ulang agar sesuai dengan target audiens dan branding yang ingin dibangun.

Kalau kamu menulis artikel dalam bahasa Inggris, ChatGPT bisa mengoreksi tanda baca dan tata bahasamu. Kegunaannya jadi mirip Grammarly.

 

Notion.so

Aplikasi ini mirip dengan Evernote, tetapi mulai banyak content writer yang menggunakannya karena banyak sekali fungsi yang bisa dimanfaatkan. Kamu bisa bekerjasama dengan tim menggunakan aplikasi ini untuk mengedit tulisan atau mengecek progress sebuah proyek tulisan.

Keunggulan lainnya ada fitur web clipper sehingga kamu bisa menyimpan sebuah laman situs di Notion lalu baca saja dalam kondisi internet offline. Fitur lainnya seperti template untuk menulis blog, mengatur budget, tracking jurnal keseharian juga ada di Notion.

 

Inilah 6 online tools untuk content writer yang perlu kamu gunakan. Kira-kira kamu sudah pernah mencoba yang mana nih? (Baca Juga: 5 Trik Menulis Judul Artikel yang Menarik)

Reffi Dhinar

3 responses to “6 Online Tools untuk Content Writer yang Perlu Dicoba”

  1. Youra Muriz Avatar
    Youra Muriz

    Alhamdulillah, sudah pernah coba semua????

    Beneran sangat membantu pekerjaan writer. ????????

    1. Reffi Dhinar Avatar
      Reffi Dhinar

      Yeey, lanjutkan mbak supaya makin lacar nulisnya

  2. 2 Sumber Ide Menulis Untuk Pemula Paling Mudah – KINKAKU 金書

    […] hobi, atau pekerjaan sehari-hari. Saya menulis artikel di blog ini karena memang sudah menjadi content writer, penulis buku, serta copywriter sejak 2013. Pengalaman pun sudah cukup untuk menulis dengan niche […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *