Apakah kamu seorang penulis yang berjuang untuk menemukan waktu untuk menulis di antara jadwal kerja atau bisnis yang padat? Terkadang, kita semua menghadapi situasi di mana kita hanya memiliki sedikit waktu setiap hari untuk mengejar hobi menulis. Sebagai karyawan, cara membagi waktu menulis dengan bekerja menjadi hal yang saya usahakan tiap harinya.
Namun, dengan perencanaan yang baik dan disiplin, kamu masih bisa mencapai tujuan menulis. Artikel ini akan memberikan beberapa tips tentang cara membagi waktu dengan bijak antara pekerjaan dan menulis saat kamu hanya memiliki waktu terbatas setiap hari.
Ketahui Penyebab Penundaan
Menunda tidak hanya berkaitan dengan malas. Ada penyebab yang perlu kamu ketahui karena ini berkaitan juga dengan mindset.
- Target terlalu besar: Kamu masih baru ingin mulai melakukan kegiatan menulis, tetapi targetmu adalah menulis novel 100 halaman dalam waktu satu bulan. Itu terlalu besar. Mulailah dengan menulis artikel pendek atau flash fiction 400 kata jika berlatih fiksi sampai otot menulismu terbiasa.
- Tidak hidup seimbang: Bisa juga kamu hanya mencurahkan aktivitas untuk menulis dan bekerja atau berbisis saja. Akibatnya, kamu kurang tidur dan jarang olahraga. Ini bisa mempengaruhi level energimu, jadi lebih baik menulis 200 kata per hari, tetapi hidup lebih seimbang.
- Tidak tahu tujuan menulis: Apa tujuan menulismu? Kamu harus punya alasan kuat yang mendorongmu untuk mencapainya. Saat tujuanmu lemah, maka ketika ada distraksi, kamu akan mudah menyerah di tengah jalan.
5 Cara Membagi Waktu Menulis dengan Bekerja
Saat kamu sedang sibuk dan ingin membangun karir sebagai freelance writer, apa saja yang perlu dilakukan?
Prioritaskan Tujuan Menulis
Bidang freelance writing itu bervariasi. Tentukan satu tujuan yang bisa kamu cari sesuai minat atau bakatmu sekarang. Apakah kamu ingin membangun karir sebagai content writer? Maka mulailah aktif menulis blog. Jika kamu ingin menjadi ghostwriter untuk seseorang, pertama-tama tulislah satu buku dan terbitkan secara profesional agar punya portofolio.
Sebaiknya, jangan menjadikan uang sebagai tujuan utama di awal karier. Kamu perlu tetap bekerja atau berbisnis agar kebutuhan utamamu tercukupi. Bangun konsistensi, kualitas tulisan, dan mulai perkuat personal branding agar mulai dilirik calon klien.
Buat Jadwal Harian yang Realistis
Pertimbangkan jadwal harianmu dan cari waktu-waktu kecil di antaranya yang dapat kamu alokasikan untuk menulis. Ini mungkin saat istirahat makan siang, perjalanan pulang, atau sebelum tidur. Pastikan jadwal ini realistis dan sesuai dengan tingkat produktivitasmu.
Bangun karier menulis secara perlahan dan pasti. Misalnya, kamu ingin mendapat job dari menulis artikel, maka mulailah dari mengunggah artikel di blog minimal 2 kali seminggu. Tulis saja 500 kata dulu per artikel. Jika dua artikel, totalnya menjadi 1000 kata.
Bagi 1000 kata dalam 5 hari. Sehari kamu hanya perlu menulis 200 kata. Ringan, bukan? Cobalah untuk menulis bahkan ketika kamu tidak merasa termotivasi. Mood untuk menulis seringkali muncul setelah kamu mulai menulis.
Dulu, saya mulai dari menulis minimal 3 artikel per minggu. Saya menulis 300 kata per hari tiap pagi atau sebelum tidur. Ketika bekerja, tentu saya fokus dengan pekerjaan dan membaca untuk riset saya lakukan saat jam istirahat makan siang. Blog wordholic.com pun mulai dilirik klien. Kategori Review kebanyakan job untuk klien. Kamu bisa membaca salah satunya di sini.
Batasi Durasi Menulis dan Ciptakan Lingkungan Mendukung
Ketika kamu memiliki waktu terbatas, tentukan batasan waktu untuk menulis. Misalnya, luangkan 30 menit atau satu jam setiap hari untuk menulis. Ini akan membantumu tetap fokus dan efisien.
Carilah tempat yang tenang dan minim gangguan untuk menulis. Jika kamu bekerja dari rumah, komunikasikan dengan anggota keluarga atau teman bahwa kamu membutuhkan waktu untuk menulis dengan fokus. Minim waktu untuk menulis dengan fokus, tetapi ide berdatangan? Catat dulu di buku jurnal atau gawai.
Manfaatkan Teknologi
Sebagai pengguna gawai, kamu harus lebih pintar untuk memaksimalkan fiturnya. Gunakan aplikasi yang bisa kamu pakai untuk mencatat atau merekam ide tulisan. Saya menggunakan grup rahasia di WhatsApp atau channel Telegram pribadi untuk mencatat ide di manapun. Nanti, ketika sudah di kos atau rumah, saya akan merapikannya di Google Docs.
Kalau belum ada kesempatan menulis atau mengetik, saya akan merekam suara di gawai. Nantinya rekaman itu bisa dilakukan dengan aplikasi speech to note atau rangkum sendiri sambil mendengarkan.
Tetap Jaga Pola Hidup Seimbang
Saat sedang bersemangat menulis, kamu mungkin melewatkan sesi menulis karena kewajiban kerja yang mendesak. Ini tidak masalah. Yang penting adalah kamu kembali pada jadwal secepat mungkin tanpa merasa terlalu bersalah.
Setiap beberapa minggu, tinjau jadwal dan lihat apakah ada cara untuk meningkatkan produktivitas menulismu. Mungkin kamu dapat mengalokasikan lebih banyak waktu atau menyesuaikan metode penulisanmu. Jangan lupakan pentingnya istirahat dan pola hidup sehat.
Dengan perencanaan yang baik dan komitmen, kamu pasti dapat membagi waktu dengan efisien antara pekerjaan dan menulis. Dari 5 cara membagi waktu menulis dengan bekerja di atas, manakah yang kamu rasa paling mudah? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!
(Baca Juga: 5 Jenis Pekerjaan Menulis Freelance)
- Ide Personal Branding Penulis Dari Buku ‘You Are The Brand’ – September 8, 2024
- Cara Mencari Jenis Ide Konten Agar Blog Tetap Disukai – September 7, 2024
- Di Balik Content Writing Master yang Terbit di Cabaca – September 1, 2024
Leave a Reply