←back to Blog

4 Cara Membangun Personal Branding Content Writer

Apakah kamu suka menulis artikel? Sudah memiliki blog sejak lama, tetapi belum juga mendapat penghasilan baik dari blog atau menulis artikel? Nah, untuk mendapatkan job menulis, selain portofolio kamu juga butuh personal branding. Sudah paham bagaimana cara membangun personal branding  content writer?

Personal branding semakin sering dibicarakan semenjak perkembangan media sosial melesat semakin cepat. Dari media sosial, banyak brand dan juga individu yang berusaha meningkatkan personanya agar dikenal lebih banyak orang.

 

Pentingnya Personal Branding Content Writer

“Kita kan menulis, seharusnya tugasnya menulis saja, kan?” Bisa saja muncul pertimbangan seperti itu di kepalamu. Seorang penulis memang seharusnya berlatih menulis sambil membaca, tetapi jika kamu ingin membangun bisnis dari kemampuan tersebut, maka marketing pun dibutuhkan.

Marketing itu berbeda dengan yang dilakukan brand. Kamu punya produk yaitu kemampuan menulismu. Selama kamu ingin kemampuanmu dikenal dan dibayar, promosi tentu diperlukan. Promosi secara hard selling tentu bukan cara yang tepat, yang lebih baik adalah buatlah konten untuk mendukung personal brandingmu sebagai seorang content writer.

Fokuslah pada Instagram contohnya. Sering posting artikel terbaru yang kamu tulis di blog lewat Instagram. Bangun interaksi di Instastory. Sesekali berikan tips menulis artikel berdasarkan pengalamanmu. Jika kamu fokus, pengikut yang tertarik dengan kemampuan menulismu pun akan datang dengan sendirinya, sambil kamu bergabung di website freelancer.

Cara membangun personal branding content writer

Apa saja sih yang dibutuhkan agar personal branding bisa berkembang dan tepat sasaran? Berikut ini penjelasannya!

Harus punya blog

Seorang content writer harus punya blog. Blog sangat berguna untuk meningkatkan keberadaan kita di mesin pencari. Saat kamu mengetik nama saya ‘Reffi Dhinar’, kamu akan mengetahui blog pertama saya Wordholic.com dan beberapa buku yang telah terbit. Dari artikel di blog, pembaca jadi makin yakin dengan kemampuan menulis saya.

Blog juga bisa bermanfaat kalau kamu ingin mencari pekerjaaan menulis di website freelancer. Kamu tidak perlu membuat tulisan baru untuk meyakinkan calon klien, cukup berikan beberapa link artikel terbaik dari blogmu. Saya mendapat job menulis hingga menerbitkan buku karena dikenal dari blog. Bahkan, blog saya yang pertama yaitu wordholic.com pernah mendapat job dengan fee USD 100 hanya untuk satu artikel. Blog dan buku menjadi cara yang bagus untuk membangun namamu.

Pilih media sosial yang cocok

Pilih media sosial yang cocok dengan seleramu dan senang kamu gunakan. Untuk promosi blog, saya paling suka menggunakan Facebook dan Instagram. Cukup posting di Instagram, nanti akan terhubung ke Facebook secara otomatis.

Ada juga bloger yang suka membuat rangkaian tips di sebuah thread yang di akhir tulisan diarahkan ke blognya. Cara ini bisa kalian lakukan di Twitter. Pilih satu atau dua yang paling kamu suka. Kalau kamu sudah menghapus Facebook, fokuslah di Instagram dan berinteraksilah dengan audiens. Tidak perlu berusaha eksis di semua medsos , tetapi malah kurang maksimal.

Belajarlah copywriting

Dalam membangun personal branding, kamu juga butuh mempelajari copywriting. Teknik copywriting itu mencakup bagaimana menarik pengikut yang belum familiar dengan kita, menyusun kalimat yang menaik tentang jasa, dan mengubah mereka menjadi pelanggan.

You write to convert, itulah tujuan copywriting. Copywriting ini tidak harus di tulisan caption, konten video atau audio juga bisa kita beri teknik Copywriting karena tetap ada draft untuk dijadikan konten, bukan?

Copywriting fokusnya pada memberi pengaruh, sehingga kita akan belajar cara menulis yang dapat mempengaruhi psikologis manusia.

Fokus pada memberi value

Fokuslah pada memberi value, value, value, baru profit. 80% postinganmu di media sosial harus memberikan pengetahuan, hiburan, atau insight bermanfaat buat pengikut. Baru 20% kontennya bisa kamu sisipkan yang bernilai menjual.

Coba bayangkan kalau kamu mengikuti seseorang di dunia maya karena ingin belajar sesuatu, tetapi malah disuguhkan konten jualan terus selama beberapa jam sekali setiap harinya. Merasa jengkel atau senang? Fokuslah pada memberi manfaat, nantinya loyalitas pengikutmu akan meningkat sehingga mereka bisa menjadi pelanggan potensial.

Inilah 4 cara membangun personal branding untuk content writer yang bisa kamu coba. Sudah siap membangun branding di dunia maya? Bagikan perngalamanmu di kolom komentar.

Reffi Dhinar

3 responses to “4 Cara Membangun Personal Branding Content Writer”

  1. 5 Cara Menghasilkan Uang dari Blog yang Bisa Kamu Coba – KINKAKU 金書

    […] blog masih sangat menjanjikan untuk membangun personal branding atau meyakinkan target market dengan produk yang kita […]

  2. 3 Cara Menentukan Niche Topik Tulisanmu – KINKAKU 金書

    […] Saya pernah berpendapat di awal karier sebagai content writer bahwa kita tidak perlu niche khusus. Sampai ketika saya menjadi writing coach, saya sadar inilah saatnya punya niche. Cara menentukan niche topik ini sangat penting jika ingin membangun personal branding. […]

  3. Niche Personal Branding Bisa Menarik Klien Menulismu – KINKAKU 金書

    […] Kalimat itu tidak sepenuhnya salah, sih, tetapi dari pengalaman saya menulis blog sejak 2013, niche personal branding juga bisa menarik […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *